Affiliate Program ”Get Money from your Website”

Senin, 28 Mei 2012

KOPI, ISLAM & CAPPUCINO

Jika Anda seorang penggemar kopi, sudah semestinya Anda tahu asal-usul kopi. Tulisan ini mencoba merinut sejarah awal ditemukan dan dikonsumsinya kopi.
Sebagian besar orang Amerika dan Eropa berpikir bahwa citra rasa kuliner orang “Islam” hanyalah terbatas kare, biryani, kebab, cane, pitta dan gula-gulan semacam kulfi, baklawa, dan sebagainya. Mereka tidak sadar banyak makanan dan minuman yang mereka anggap asli Barat ternyata berasal dari budaya Islam. Salah satunya adalah kopi, minuman beraroma khas yang saat ini hampir dapat kita temukan disajikan untuk hidangan sarapan di setiap rumah, terutama di Barat.
Memang banyak yang tidak menyangka bahwa kopi pertama kali dikonsumsi dan dibudidayakan oleh umat Islam puluhan abad yang lalu, tepatnya di daerah Yaman. Mereka menikmatinya dengan cara merebusnya dan menjadikannya minuman yang masyhur disebut Qahwah. Awlanya, kopi ini merupakan konsumsi kaum sufi untuk menjadikannya kuat dan tahan zikir dan shalat malam, karena efek penyegar yang diakibatkan oleh kafein yang dikandungnya. Kopi merupakan salah satu cara ampuh membuat mata bertahan melek hingga jauh malam untuk beribadah. Dari Kaum sufi inilah kopi kemudian menjadi konsumsi umum di masyarakat Muslim Yaman dan baru kemudian dikenal di seluruh dunia Islam melalui para musafir dan jamaah haji. Kopi mulai menjangkau Makkah dan Turki sekitar akhir abad 15. Kemudian mulai dikenal di Kairo pada abad 16.
Kopi Masuk Benua Eropa

Sumber sejarah mengindikasikan bahwa kopi masuk ke Benua Eropa melalui Italia. kerjasama dagang yang cukup baik antara Italia dengan Afrika Utara. Mesir dan Barat adalah awal perkenalan meraka terhadap kopi. Setelah mencoba rasanya, mereka pun yakin akan potensi pasar yang cukup besar di daratan Eropa. Sejak 1570, dimulailah import kopi ke Benua tersebut. Pada awalnya kopi masih merupakan minimuman elit di Eropa. Hanya orang-orang kaya yang dapat menikmatinya. Baru setelah banyak dijual di pasaran Wina, kopi menjadi konsumsi umum masyarakat. Kedai Kopi pertama kali di Wina dibuka pada 1645. Begitu digemarinya minuman asal Arab ini, pada 1763 sudah ada 218 kedai kopi di Wina. Perdagangan kopi pun meluas dari Wina ke Amalfi, Turin, Genoa, Milan, Florencia, dan Roma.Setelah itu, kopi kemudian tersebar ke seluruh Benua Eropa.
Kopi Masuk Indonesia melalui Belanda

Kurang jelas kapan tepatnya kopi dikenal di Belanda. Namun, Belanda waktu itu pernah menjadi negara eksporter kopi terbesar di Eropa. Diyakini bahwa Belanda pertama kali mendapatkan benih kopi dari masyarakat Muslim di Asia Timur. Dari benih tersebut, kemudian mereka tanam secara besar-besaran di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Dari Jawa inilah mereka sukses besar dalam bisnis kopi di Eropa.
Kopi Masuk Benua Amerika

Kopi dikenal di Benua Amerika melalui penjajahan Perancis di sebagian besar Benua tersebut. Kopi Perancis pertama kali dikenalkan di Martinique di mana kebun kopi ditemukan di sana.
Kopi Turki Menjadi Kopi Cappucino

Cara masyarakat Eropa mengonsummsi kopi tidak jauh berbeda dengan masyarakat Muslim waktu itu, yaitu menghidangkannya sebagai minuman kopi murni. Kopi bubuk direbus dengan air kemudian ditambah gula untuk menghilangkan rasa pahitnya. Namaun, pada saat ini semakin banyak kita kenal kopi yang disajikan dalam bentuk campuran seperti susu, krimer atau bahan minuman lain seperti jahe dan ginseng serta penambahan berbagai jenis flavor selain kopi.
Inovasi terhadap penyajian kopi ini diawali pada tahun 683, yakni sejak ditemukan kopi yang dikenal hingga kini dengan cappuccino. Cara penyajian ala cappuccino ini diinspirasi oleh pesanan Marco D'Aviano, seorang imam Biara Capuchin, yang ikut perang melawan pasukan Turki Ustmani di Benteng Wina 1683. Menyusul kemenangan mereka terhadap pasukan Turki, mereka menemukan karung berisi kopi yang ditinggalkan oleh tentara Turki. Namun bagi mereka rasa kopi tersebut terlalu kuat, dicampurkanlah ke dalamanya kream dan madu. Campuran ini menjadikan kopi berubah warnaya menjadi coklat yang mirip dengan warna jubah yang dikenakan Biara Capuchin.
Penamaan cappuccino ini merupakan penghormatan untuk Marco D'Aviano's. Sejak saat itulah cappuccino menjadi minuman yang cukup digemari dengan rasa yang sangat enak. Cappucino juga menjadi simbol kemenangan Eropa terhadap Khilafah Turki Utsmani.
Nah, ternyata pengaruh budaya Islam terhadap Eropa sangatlah kuat dan banyak sekali, tidak hanya dalam bidang sains, teknologi, seni, dan arsitektur. Kisah di atas hanya menampilkan salah satu dari sekian banyak tradisi masyarakat Islam yang diadopsi oleh bangsa Eropa dan kemudian menyebar ke semua peradaban dunia.



Sumber : MuslimHeritage


Selasa, 22 Mei 2012

Sudahkah Kalian Merebus Telur dengan Benar...?


Cara merebus telur yang salah:
Ambil panci sesuai dengan ukurannya, jangan pakai panci besar kalau cuma mau rebus satu telur...maksudnya itu...jadi biasanya orang akan mengisi panci dengan air dan telur mentah berbarengan kemudian diletakan diatas tungku api, maksud logisnya, karena telur mudah pecah jadi aman melakukan hal seperti ini...dan inilah pangkal kesalahannya..maka ketika sudah masak dan telur dikupas dari kulitnya,telur akan warna warni ada yang kuningnya melotot dikit, ada yang melotot banyak.. bahkan ada yang kuningnya langsung coplok..plok.jatuh dan lari didepan kaki.

Cara merebus telur yang benar:
Ambil panci.....isi dengan air dan rebus "Water Only" hingga hampir mendidih ..kemudian baru masukkan telur, hati-hati masukkan ke panci gunakan sendok sayur..dan ketika telur sudah dingin dikupas kulitnya..semuanya mulus lus...gak ada lagi kuning telur yang terlihat alias telur putih mulus semuanya.

Sumber

6 Hal Untuk Dapatkan Kopi Nikmat

Hampir semua orang, baik pria maupun wanita menyukai kopi. Apalagi minum kopi pagi-pagi begini, minum kopi rasanya pasti nikmat karena bisa menghangatkan tubuh.
Tapi untuk mendapatkan kopi yang enak setelah diseduh ternyata ada caranya lho. Yuk kita lihat 6 hal yang perlu diperhatikan dalam mebuat kopi adalah :


1. Kualitas Air
Kualitas air untuk menyeduh kopi harus diperhatikan. Jika menggunakan air keran sebaiknya disaring dahulu. Kemudian perhatikan suhu saat proses perebusan air idealnya tidak boleh hingga mendidih bergolak jika menggunakan coffeemaker.

2. Diamkan 30 detik.
Setelah merebus air, diamkan air selama 30 detik sebelum menambahkan atau dicampurkan dengan kopi.

3. Pilih biji kopi
Sebaiknya beli biji kopi yang belum digiling karena akan mendapatkan rasa yang lebih nikmat. Jika membeli kopi yang sudah digiling akan kehilangan rasa dan kesegarannya. Kemudian seduh kopi pada coffeemaker atau langsung di dalam cangkir atau mug sebagai kopi tubruk.

4. Pakai kertas filter
Masukkan bubuk kopi di filter kertas atau logam didalam corong coffeemaker, yang diatur melalui kaca atau pot keramik kopi.

5. Jangan masukkan dalam kulkas
Jangan simpan kopi didalam freezer atau lemari es, tetapi simpan pada suhu ruang. Rasa kopi juga ditentukan oleh tempat penyimpanan. Suhu ruang bisa membuat rasa kopi menjadi enak dan kopi dapat bertahan selama seminggu atau lebih.

6. Taburi garam
Jika ingin rasa pahit pada kopi hilang, taburi sedikit garam pada cangkir untuk memberikan rasa yang lebih baik pada kopi Anda. Sajikan dan nikmati kopi selagi hangat agar tak kehilangan rasa dan aromanya.

Sumber

Jumat, 04 Mei 2012

Spesial dari bangka

SETIAP daerah memiliki kekuatan rasa kuliner yang berbeda, termasuk kuliner Bangka. Masakan Bangka tidak terlepas dari rasa asam, pedas, serta manis.
M. Fitno, pemilik Restoran Kampoeng Bangka, mengatakan bila pemanfaatan hasil laut menciptakan rasa yang khas pada kuliner Bangka. "Karena kekuatannya ada di hasil laut, maka cita rasanya tidak akan terlepas dari rasa asam, pedas, dan manis.
Sebagai penghasil lada putih, Bangka juga terkenal memiliki kuliner pedas. Bahkan menurut Fitno, masakan menjadi tidak istimewa tanpa penambahan lada yang memberikan rasa pedas yang khas. Faktor budaya Melayu turut menjadikan kuliner Bangka tidak terlepas dari rasa pedas, mirip kuliner Palembang yang memang satu rumpun.
"Karena kita ada di wilayah Sumatera, otomatis rasa pedas tidak jauh dengan daerah Bangka, berbeda dengan pulau Jawa yang lebih dominan rasa manisnya," imbuhnya.
Sementara itu, rasa asam muncul karena dipengaruhi hasil laut, di mana rasa asam mampu menghilangkan aroma amis olahan laut. Dikatakan Fitno, dominasi rasa asam pada olahan laut ini mirip kuliner Thailand.
"Namun pada kuliner Bangka, rasa asamnya lebih tajam," ujarnya.
Fitno menambahkan, cita rasa manis pada kuliner Bangka sifatnya adalah penyeimbang rasa, yang mendapatkan pengaruh dari kuliner China. "Perpaduan memasak Tionghoa dengan Melayu melahirkan ragam masakan yang baru sehingga kuliner Bangka sangat luar biasa

sumber ; okezone

Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal

Affiliate Program ”Get Money from your Website”